Kuliner jalanan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat makanan. Dengan harga terjangkau, cita rasa autentik, dan suasana khas pasar tradisional, makanan jalanan sering kali dianggap sebagai cerminan budaya suatu daerah. Salah satu kuliner jalanan yang terkenal di Asia Tenggara adalah Popiah, sebuah hidangan lezat yang menyerupai lumpia namun memiliki keunikan tersendiri. Popiah telah menjadi favorit di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan bahkan beberapa wilayah di Indonesia.Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul Popiah, bahan-bahan yang digunakan, cara penyajian, hingga alasan mengapa kuliner ini menjadi salah satu makanan jalanan yang populer di Asia Tenggara.
Apa Itu Popiah?
Popiah adalah hidangan khas Asia Tenggara yang berbentuk seperti lumpia, namun biasanya disajikan segar, bukan digoreng seperti lumpia pada umumnya. Hidangan ini terdiri dari kulit tipis yang lembut, yang dibuat dari adonan tepung, dan diisi dengan berbagai bahan seperti sayuran segar, protein (seperti daging atau seafood), kacang, serta saus khas yang memberikan rasa gurih dan manis.Popiah bisa disajikan dalam dua versi utama, yaitu:
- Popiah Segar (Fresh Popiah): Disajikan tanpa digoreng, kulitnya lembut dan lentur.
- Popiah Goreng (Fried Popiah): Kulitnya digoreng hingga renyah, mirip dengan lumpia goreng yang sering ditemukan di Indonesia.
Popiah segar menjadi yang paling populer karena dianggap lebih sehat dan ringan, cocok untuk camilan atau makanan ringan kapan saja.
Asal-Usul Popiah
Popiah memiliki sejarah panjang yang berasal dari Tiongkok, khususnya wilayah Fujian. Kata “popiah” sendiri berasal dari bahasa Hokkien (dialek Tionghoa), yang berarti “kulit tipis” atau “lumpia”. Hidangan ini awalnya dinikmati oleh masyarakat Tiongkok sebagai makanan ringan selama musim semi, ketika sayuran segar melimpah.Melalui migrasi dan perdagangan, Popiah akhirnya menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Di negara-negara ini, Popiah diadaptasi sesuai dengan bahan dan selera lokal, sehingga menciptakan berbagai variasi yang unik namun tetap mempertahankan keaslian hidangan ini.
Bahan dan Cara Pembuatan Popiah
Keistimewaan Popiah terletak pada kesegaran bahan-bahannya dan cara pembuatannya yang sederhana namun penuh rasa. Berikut adalah bahan-bahan utama yang biasanya digunakan untuk membuat Popiah:
1. Kulit Popiah
Kulit Popiah adalah elemen penting yang membungkus semua isi di dalamnya. Kulit ini terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan sedikit garam, yang diolah hingga menjadi lembaran tipis dan lentur. Kulit Popiah harus cukup kuat untuk menahan isi, namun tetap lembut saat digigit.
2. Isian Popiah
Isian Popiah bisa bervariasi tergantung pada daerah dan selera, namun bahan-bahan tradisional yang sering digunakan meliputi:
- Sayuran: Lobak, wortel, tauge, dan selada.
- Protein: Udang, ayam, daging sapi, atau bahkan tahu untuk versi vegetarian.
- Tambahan: Kacang tumbuk, telur dadar yang diiris tipis, dan daun bawang.
3. Saus Popiah
Saus adalah kunci kelezatan Popiah. Biasanya, saus yang digunakan memiliki cita rasa manis, gurih, dan sedikit pedas. Beberapa versi menggunakan saus hoisin, saus kacang, atau saus sambal.
Cara Pembuatan:
- Siapkan Kulit Popiah: Kulit Popiah dibuat dengan mengoleskan adonan tepung ke penggorengan datar hingga membentuk lapisan tipis.
- Isi Kulit: Tambahkan isian di tengah kulit Popiah, termasuk sayuran, protein, dan kacang tumbuk.
- Tambahkan Saus: Oleskan saus di atas isian untuk memberikan rasa yang khas.
- Gulung: Lipat ujung-ujung kulit Popiah, lalu gulung dengan rapi hingga membentuk gulungan panjang.
Popiah segar biasanya langsung disajikan setelah digulung, sementara versi goreng digoreng dalam minyak panas hingga kulitnya renyah.
Keunikan Popiah di Berbagai Negara
Popiah memiliki berbagai variasi di setiap negara yang menyajikannya. Berikut adalah beberapa variasi Popiah di Asia Tenggara:
1. Malaysia dan Singapura
Popiah segar sangat populer di Malaysia dan Singapura. Isian tradisionalnya mencakup lobak, wortel, dan tauge, dengan tambahan kacang tumbuk dan saus manis. Popiah di kedua negara ini sering dijual di pasar malam atau kios makanan jalanan.
2. Thailand
Di Thailand, Popiah dikenal dengan nama “Poh Pia Sod”. Versinya sering kali menggunakan saus kacang yang lebih pedas, dan isian yang lebih ringan seperti selada dan bihun.
3. Indonesia
Di Indonesia, Popiah sering kali disamakan dengan lumpia. Namun, di beberapa daerah seperti Pontianak, Popiah segar masih dapat ditemukan, biasanya dengan isian khas seperti bengkuang dan udang.
Mengapa Popiah Begitu Populer?
Ada beberapa alasan mengapa Popiah menjadi salah satu kuliner jalanan yang populer di Asia Tenggara:
1. Keseimbangan Rasa dan Tekstur
Popiah menawarkan keseimbangan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas, dipadukan dengan tekstur lembut dari kulit dan renyah dari sayuran.
2. Hidangan yang Sehat
Karena disajikan segar tanpa digoreng, Popiah dianggap sebagai makanan jalanan yang lebih sehat dibandingkan dengan camilan lainnya. Kandungan sayurannya juga menjadikannya pilihan yang baik untuk mereka yang peduli pada pola makan sehat.
3. Mudah Dinikmati
Popiah adalah makanan yang praktis karena berbentuk gulungan, sehingga mudah dimakan di mana saja. Hidangan ini juga cocok untuk segala usia.
4. Harga Terjangkau
Sebagai makanan jalanan, Popiah biasanya dijual dengan harga yang sangat terjangkau, membuatnya dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Popiah: Kuliner Jalanan yang Tak Lekang oleh Waktu
Popiah tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan warisan kuliner di Asia Tenggara. Kesederhanaannya mencerminkan kehidupan masyarakat Asia yang mengutamakan kesegaran dan kelezatan dalam makanan mereka. Dengan sejarah panjang, variasi yang beragam, dan rasa yang memikat, Popiah terus menjadi salah satu kuliner jalanan yang paling dicintai.Jika Anda berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, atau Thailand, jangan lupa mencicipi Popiah langsung dari penjual makanan jalanan. Anda juga bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan segar untuk menikmati kelezatan sederhana dari hidangan klasik ini.